Nadha Aulia, Fitria Flowerina dan Atika Dwitama, kemarin (16/5), tampak riang. Bersama ratusan siswa lainnya mereka merayakan kelulusan UN. Tiga dara manis dari SMAN 1 Padang ini tercatat sebagai peraih nilai UN tertinggi ke-3 di Sumbar. Apa rahasianya?
Ratusan siswa tingkat akhir SMAN 1 Padang merayakan ” hari kemenangan” setelah menempuh sekolah selama tiga tahun. Kemarin, kelulusan siswa di Padang diumumkan. Seperti sudah menjadi tradisi, corat-coret baju sekolah pun terjadi di sekolah Fitria.
Ratusan siswa tingkat akhir SMAN 1 Padang merayakan ” hari kemenangan” setelah menempuh sekolah selama tiga tahun. Kemarin, kelulusan siswa di Padang diumumkan. Seperti sudah menjadi tradisi, corat-coret baju sekolah pun terjadi di sekolah Fitria.
Di tengah ratusan siswa itu, terlihat tiga dara manis tersenyum puas. Ketiga adalah Nada Aulia, Fitria Flowerina dan Atika Dwitama. Ketiganya berbaur dengan ratusan teman-temannya merayakan kelulusan.
Ketiganya berhasil meraih nilai 5,60. Jika dibagi 6 mata pelajaran, rata-rata nilai mata pelajarannya 9,333. Dengan hasil itu, mereka didaulat sebagai pemegang rangking 3 untuk jumlah nilai UN siswa se-Sumbar.
Sedangkan di Padang, ketiganya meraih peringkat pertama. Untuk rangking 1 dan 3 diraih sekolah luar Padang.
Nadha, tidak menyangka mendapatkan nilai setinggi itu. Pasalnya, remaja yang beralamat di Tabing itu, tidak memiliki persiapan spesial menghadapi UN tahun ini. Siswa akselerasi (tamat dua tahun) ini, ternyata telah mempersiapkan UN sejak kelas satu.
Setiap pulang sekolah, Nadha mengikuti les beberapa mata pelajaran, terutama yang diUNkan. Sepulang les, sekitar pukul 19.00 WIB, di rumah langsung istirahat. ”Biasanya, sampai di rumah saya gak lakuin apa-apa. Paling nonton film atau dengerin musik. Besok paginya baru saya lihat buku untuk persiapan di sekolah,” imbuh juara kelas ini.
Nadha sering ikut dalam berbagai lomba akademik seperti Olimpiade tingkat Padang atau Sumbar. Baginya, dengan mengikuti berbagai perlombaan itu, dia bisa mengukur kemampuan dirinya dan mengasah ilmu yang didapatkanya selama ini.
Hal senada diungkapkan Fitri Flowerina. Meski bukan siswa akselerasi, dia berhasil meraih nilai tertinggi, sama dengan Nadha. Remaja yang beralamat di Andalas ini, tidak memiliki persiapan khusus menjelang UN di bulan April lalu.
Menyadari dirinya bersekolah di kalangan siswa berprestasi, memacu Fitri belajar keras. Dia ingin menjadi yang terbaik untuk membanggakan orangtua dan sekolah. Dengan moto belajar santai, serius dan menerus, membuat dirinya berhasil meraih nilai tertinggi ini.
Dara 18 tahun ini tidak perlu memaksakan otaknya ketika menghadapi UN. Dia hanya mengulang pelajaran terutama pelajaran kelas satu. Setiap hari, tidak ada kata istirahat dari membaca buku.
Bangun tidur sekitar pukul 05.00 WIB, dia mengulang sedikit pelajaran sebelum berangkat sekolah. Sepulang sekolah, Fitri mengikuti les dan malamnya membantu ibunya di warung. ”Tidak ada penambahan porsi belajar jelang UN, sama dengan hari-hari biasa,” imbuhnya.
Begitu juga Atika Dwitama. Meski belum mengetahui nilai pasti yang diraih, tapi ia mendapat kabar bahwa dirinya meraih nilai terbaik di sekolah dan peringkat tiga di Sumbar. Ketika UN tinggal seminggu, dia mengurangi porsi belajar untuk membuat otaknya tidak lelah atau stres. Dari pengakuannya, persiapan dari masuk sekolah telah dilakukannya untuk berhasil meraih nilai terbaik. ”Yang penting saya belajar setiap hari, kalau dapat nilai tinggi menandakan usaha saya tidak sia-sia,” imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar