Hasil nilai ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs hari ini serentak diumumkan secara nasional. Jika dari angka ketidaklulusan siswa Sumbar menempati posisi empat terburuk nasional, untuk nilai UN Sumbar berada di peringkat 8 terbaik nasional. Rata-rata nilai UN di Sumbar adalah 7,23.
Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Sumbar mengapresiasi pencapaian tersebut. “Alhamdulillah, pelaksanaan ujian itu berjalan menurut aturan, tidak ada kecurangan. Kami mengapresiasi kinerja yang ditunjukan Disdik kabupaten/kota,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Syamsul Rizal kepada Padang Ekspres, Jumat (3/6).
Meski demikian, dia meminta kabupaten/kota terus melakukan evaluasi agar hasil UN tahun depan lebih bagus lagi. “Apakah itu menyangkut masalah guru, manajemen kepala sekolah, pengawas yang tidak berfungsi dengan baik, atau permasalahan internal dinas terkait itu yang dievaluasi untuk perbaikan tahun mendatang.
1.525 Pelajar tak Lulus
Hanya saja, seperti diberitakan Padang Ekspres Kamis (2/6), jumlah siswa tak lulus mencapai 1.525 orang dari 82.567 peserta yang mengikuti UN SMP sederajat (SMP, MTs, SMPT dan SMPLB). “Kami belum tahun apa penyebabnya. Karena itu, kami akan koordinasi dengan dinas kabupaten/kota, apakah salah gurunya atau ada persoalan lain,” ujar Syamsul Rizal.
Pelajar MTs tercatat 288 orang tak lulus dari jumlah peserta UN 19.628 orang. Untuk pelajar SMPT hanya sembilan orang yang tidak lulus dari 131 peserta. “Untuk peserta UN dari SMPLB, jumlahnya 16 orang. Semuanya dinyatakan lulus ujian,” ungkapnya.
Tahun ini, peringkat tertinggi UN SMP/MTs diraih Kabupaten Padangpariaman dengan jumlah nilai 30.28. Menyusul Kabupaten Pesisir Selatan dengan nilai 30,28, dan Padang posisi ketiga dengan nilai 29,89.
Untuk kabupaten/kota, posisi buncit Kabupaten Solok dengan nilai 25,60, disusul Sijunjung dengan nilai 25,85, dan Tanahdatar dengan nilai 26,78. “Sekolah akan memberitahu hasil UN itu ke siswanya, Sabtu (4/5). Untuk hasil UN Sekolah Dasar (SD), baru diterima Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sumbar dari pusat, tanggal 20 Juni mendatang,” paparnya.
Menanggapi Sumbar empat terbanyak siswa tidak lulus, kata Syamsul Rizal, yang terpenting bukan indikator ketidaklulusan, tapi capaian mutlak akademis. “Kalau orang lulus banyak biasa saja, tapi kalau rata-ratanya rendah percuma juga,” tukasnya.
Dia mencontohkan Sumatera Utara yang jumlah kelulusannya terbaik nasional, kata Syamsul, hanya sebagian saja yang lulus di perguruan tinggi negeri (PTN).
Pengamat pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP), Ali Zamar menilai, “Kalau memang dilakukan dengan jujur atau murni kemampuan siswa, hasil yang dicapai itu sudah bagus. Menurut saya, itu nilainya sudah tinggi,” kata Pembantu Rektor III UNP itu.
Dengan nilai murni itu, tambahnya, kualitas pendidikan di suatu daerah dan sekolah dapat dipotret secara riil.
0 komentar:
Posting Komentar